berita-online.id , Ekonomi – Investor asal Brasil dikabarkan berminat menanamkan modal di sektor peternakan sapi di kawasan transmigrasi Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Informasi tersebut disampaikan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, saat melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut, Sabtu (19/7/2025).
“Mereka mengatakan cocok sekali di Sumba Timur ini. Nanti akan coba kami bantu seperti apa, supaya bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Iftitah, dikutip dari Antara.
Menurut Iftitah, dirinya telah menerima undangan dari pemerintah Brasil untuk membahas potensi kerja sama ekonomi, khususnya dalam pengembangan wilayah transmigrasi. Ia menilai, Sumba Timur memiliki potensi besar di sektor peternakan, terlebih kawasan ini sempat dirancang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) peternakan. Namun, rencana tersebut belum berjalan optimal karena minimnya investor.
Untuk mendukung pengembangan kawasan transmigrasi, Kementerian Transmigrasi mengalokasikan anggaran sebesar Rp28 miliar khusus bagi Sumba Timur, dari total Rp76,6 miliar dana untuk Provinsi NTT dalam program Pengembangan Permukiman Transmigrasi (PPK Trans).
“Ini besar sekali, dan saya jamin Sumba Timur jadi yang terbesar di provinsi ini tahun ini,” kata Iftitah.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan empat unit sarana air bersih, peningkatan jalan sepanjang tiga kilometer, rehabilitasi gedung sekolah dasar, serta perbaikan fasilitas sanitasi.
Selain itu, pemerintah juga akan mengirimkan 185 peneliti yang terbagi dalam 37 tim untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi ekonomi di kawasan transmigrasi. Khusus untuk Sumba Timur, sebanyak 20 peneliti yang tergabung dalam empat tim akan diterjunkan.
Kementerian Transmigrasi Luncurkan Program “Transmigrasi Tuntas”, Ini Manfaatnya
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5172903/original/002866100_1742798198-Tangkapan_Layar_2025-03-24_pukul_09.49.36.jpg)
Pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi resmi meluncurkan program unggulan bertajuk Transmigrasi Tuntas atau Trans Tuntas. Program ini berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Peluncuran program ditandai dengan penyerahan 1.120 sertifikat hak milik (SHM) kepada warga transmigran di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa Trans Tuntas mencakup empat skema utama: Transmigrasi Lokal, Transmigrasi Patriot, Transmigrasi Karya Nusa, dan Transmigrasi Gotong Royong.
“Kita meluncurkan sebuah program unggulan yang diinisiasi oleh Kementerian Transmigrasi, yaitu Transmigrasi Tuntas,” ujar AHY saat peluncuran program dan penyerahan SHM di Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2025).
Program ini juga merupakan hasil kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN. Sertifikat hak milik yang diserahkan diharapkan dapat dimanfaatkan secara produktif oleh para transmigran, baik untuk kebutuhan tempat tinggal, pekarangan, maupun kegiatan ekonomi keluarga.
AHY menambahkan, sebagian besar penerima sertifikat merupakan warga yang dulunya mengikuti program resettlement akibat konflik di daerah tujuan transmigrasi seperti Aceh, Poso, dan Sampit. Karena alasan keamanan, mereka dipulangkan ke Pulau Jawa dan kemudian ditempatkan di wilayah Sukabumi.
“Situasi keamanan pada saat itu membuat masyarakat harus kembali ke Pulau Jawa, dan melalui kerja sama berbagai kementerian termasuk Kementerian Transmigrasi, upaya pemulihan dilakukan agar mereka dapat hidup dengan aman dan nyaman,” tuturnya.
Program “Trans Tuntas” Diharapkan Perkuat Hak Transmigran dan Dorong Ekonomi Kawasan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5124175/original/040653000_1738842746-77baaf4f-8d06-4f26-9e0c-48b6b38c8b9c.jpeg)
Peluncuran program Transmigrasi Tuntas atau Trans Tuntas menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat perlindungan hak atas tanah bagi masyarakat transmigran serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya kepastian hukum dalam mendukung kesejahteraan warga transmigran.
“Mudah-mudahan, ini bukan hanya memberikan kepastian hukum atas tanah, tapi juga menjadi nilai tambah secara ekonomi karena sertifikat hak milik itu sah dan dapat digunakan untuk mengakses perbankan, memperoleh modal usaha, dan mendukung berbagai kegiatan produktif lainnya,” ujar AHY.
Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menyambut baik peluncuran program ini. Ia menilai Trans Tuntas merupakan terobosan penting dalam penyelesaian persoalan agraria di kawasan transmigrasi.
“Atas nama Kementerian ATR/BPN, kami menyampaikan selamat kepada Kementerian Transmigrasi atas peluncuran program Trans Tuntas, yang mengusung semangat ‘Tuntas Lahan, Tuntas Harapan’,” kata Ossy.
Menurutnya, program ini menjadi langkah nyata untuk mengurai berbagai persoalan agraria yang selama ini membelit kawasan transmigrasi, seperti status lahan yang belum tuntas, tumpang tindih tata ruang, hingga konflik agraria yang berkepanjangan.






