berita-online.id , Kesehatan Tren kasus pneumonia di Indonesia terus menunjukkan peningkatan signifikan sejak tahun 2020. Data dari laporan bulanan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dirilis oleh Direktorat Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI tahun 2025 mencatat lonjakan kasus setiap tahunnya.
Jumlah kasus tercatat sebagai berikut:
Tahun 2020: 429.007 kasus
Tahun 2021: 441.424 kasus
Tahun 2022: 624.206 kasus
Tahun 2023: 715.760 kasus
Tahun 2024: 857.483 kasus
Mayoritas kasus dialami oleh kelompok usia balita. Namun, Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PP PAPDI), Dr. dr. Eka Ginanjar, mengingatkan bahwa kelompok dewasa dan lansia juga memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini.
“Beban penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, termasuk pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta,” ujarnya dalam diskusi publik bertajuk Perlindungan Populasi Dewasa dari Pneumonia Melalui Vaksinasi di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Pneumonia merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur, yang mengakibatkan peradangan dan penumpukan cairan atau nanah di alveoli (kantung udara) paru-paru. Salah satu penyebab utama adalah bakteri Streptococcus pneumoniae.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pneumonia sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksius secara global, terutama pada anak di bawah usia lima tahun dan lansia.
Lembaga pengendalian penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), juga mencatat bahwa pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae menjadi faktor signifikan dalam kasus rawat inap dan kematian pada kelompok lansia dan penderita penyakit kronis.
Vaksinasi Jadi Langkah Efektif Cegah Pneumonia, Lansia dan Dewasa Disarankan Ikut Imunisasi
Tingginya angka kasus pneumonia mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk merekomendasikan vaksinasi pneumokokus sebagai salah satu intervensi paling efektif dalam menurunkan angka kesakitan, rawat inap, hingga kematian akibat penyakit tersebut.
Di Indonesia, Satuan Tugas Imunisasi Dewasa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah menyusun Jadwal Imunisasi Dewasa yang secara spesifik merekomendasikan pemberian vaksin pneumonia bagi kelompok usia dewasa dan lanjut usia.
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan, vaksin pneumokokus konjugat generasi terbaru kini telah tersedia. Vaksin ini memberikan cakupan perlindungan yang lebih luas terhadap berbagai serotipe Streptococcus pneumoniae, termasuk serotipe yang paling sering menimbulkan penyakit berat.
Kesadaran Imunisasi Dewasa Masih Rendah, PAPDI Soroti Pentingnya Perlindungan Sepanjang Usia
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi pada usia dewasa sebagai salah satu tantangan besar dalam upaya pencegahan penyakit infeksi, termasuk pneumonia.
“Masih banyak masyarakat yang menganggap vaksinasi hanya dibutuhkan pada masa kanak-kanak, tanpa memahami bahwa perlindungan terhadap penyakit infeksi tetap diperlukan sepanjang hidup,” ujar Penasihat Satuan Tugas Imunisasi Dewasa PAPDI, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.
Guru besar dalam bidang ilmu penyakit dalam, khususnya alergi dan imunologi klinik, tersebut menjelaskan bahwa daya tahan tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia maupun akibat penyakit penyerta yang dialami individu.
“Vaksinasi menjadi kunci penting dalam memperkuat daya tahan tubuh kelompok dewasa dan lansia terhadap infeksi pneumokokus,” tegasnya.
Perluasan Vaksinasi Masuk Strategi Nasional Cegah Penyakit Menular
Upaya memperluas cakupan vaksinasi pneumonia menjadi bagian dari strategi nasional dalam pencegahan penyakit menular di Indonesia. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar.
“Vaksinasi merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa selain melindungi kelompok rentan dari risiko penyakit berat, vaksinasi juga berperan dalam menekan beban pembiayaan layanan kesehatan akibat komplikasi pneumonia.
Pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa 2025, Vaksin Pneumokok Generasi Terbaru Tersedia di Indonesia
Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, mengumumkan pembaruan Jadwal Imunisasi Dewasa tahun 2025.
PAPDI merekomendasikan vaksinasi pneumokok untuk orang dewasa, dengan pilihan vaksin pneumokok konjugat untuk usia mulai 18 tahun dan vaksin pneumokok polisakarida untuk usia mulai 50 tahun.
Vaksin pneumokok konjugat generasi terbaru, PCV-20, telah memperoleh persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada September 2024 dan kini telah tersedia di berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia.
“Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI secara rutin melakukan kajian terhadap perkembangan vaksin terbaru yang tersedia di Indonesia, serta memperbarui Jadwal Imunisasi Dewasa agar tetap relevan dan mudah diterapkan oleh tenaga kesehatan dalam praktik klinis sehari-hari,” ujar Sukamto.
Jadwal Imunisasi Dewasa 2025 yang disusun oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI dapat diakses oleh tenaga kesehatan dan masyarakat melalui situs www.satgasimunisasipapdi.com.
Dengan bertambahnya jenis vaksin yang direkomendasikan, diharapkan dapat mengakomodasi perkembangan terbaru dalam dunia vaksinasi dewasa, mencegah penyebaran penyakit, serta mengurangi risiko komplikasi serius, termasuk memberikan perlindungan terhadap lebih banyak serotipe penyebab pneumonia.






