berita-online.id , Ekonomi – PT Surveyor Indonesia (PTSI) menetapkan target pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun pada tahun 2025, meningkat dari capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2 triliun. Selain itu, perusahaan juga membidik posisi sebagai salah satu dari 20 besar pemain global di sektor Testing, Inspection, and Certification (TIC) dalam beberapa tahun ke depan.
“Pada semester pertama tahun ini, kami telah merealisasikan sekitar 40 persen dari target pendapatan tahunan,” ujar Direktur Utama PTSI, Sandry Pasambuna, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Sandry menjelaskan bahwa kontribusi terbesar terhadap pendapatan perusahaan berasal dari sektor minyak dan gas, serta infrastruktur dan transportasi.
Baca Juga : Trump Pastikan Pemberlakuan Tarif Impor Dimulai Awal Agustus 2025
Guna mencapai target tersebut, PTSI mengadopsi sejumlah strategi, mulai dari transformasi digital, penguatan kemitraan internasional, hingga peningkatan inovasi dan kualitas sumber daya manusia. Strategi ini diyakini akan memperkuat posisi perusahaan di kancah global sebagai penyedia layanan TIC.
Sebagai entitas di bawah naungan Holding BUMN Jasa Survei, IDSurvey, PTSI juga telah meluncurkan sejumlah inisiatif digital. Di antaranya adalah pengembangan Virtual Assistant berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mendukung tiga bahasa, serta platform pintar bernama SoluSI, yang dirancang untuk memudahkan calon klien dalam mengakses informasi dan layanan yang sesuai.
“Digitalisasi dan kerja sama global menjadi kunci utama untuk memperkuat daya saing kami di pasar internasional. Kompetensi internal yang solid serta kepercayaan dari para pemangku kepentingan menjadi modal penting dalam perjalanan pertumbuhan berkelanjutan kami,” tutup Sandry.
Perluas Jangkauan Global, Surveyor Indonesia Jalin Kemitraan Internasional Strategis
Sebagai bagian dari strategi ekspansi global, PT Surveyor Indonesia (PTSI) menjalin sejumlah kemitraan strategis dengan berbagai mitra internasional. Di antaranya yakni Dimitra Technology di sektor pertanian digital, Indonesia China Economic Cooperation Chamber, serta Changzhou Architecture Science Research Institute Group.
Langkah ini turut diperkuat dengan upaya memperluas jaringan ke sejumlah kawasan utama dunia seperti Jepang, Uni Eropa, dan negara-negara ASEAN. Salah satu inisiatif yang tengah dikembangkan adalah rencana pendirian kantor perwakilan luar negeri untuk memperluas cakupan layanan dan penguatan kehadiran global.
Selain membangun kolaborasi, PTSI juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional sebagai bagian dari strategi memperkuat positioning global. Baru-baru ini, PTSI turut hadir sebagai pembicara pada EXPO Osaka 2025 untuk membahas topik sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Sistem Informasi ISPO (SI-ISPO), serta isu pemenuhan regulasi Uni Eropa tentang European Union Deforestation Regulation (EUDR). Di ajang internasional lainnya di Shanghai, PTSI juga dianugerahi penghargaan “Innovative Industrial Service”.
“Selama 34 tahun, kami hadir bukan sekadar sebagai penyedia jasa, tetapi sebagai Guardian of Assurance. Ke depan, kami ingin terus menjadi jembatan antara kepentingan nasional dan standar global,” ujar Direktur Utama PTSI, Sandry Pasambuna.
PTSI Perkuat Posisi sebagai Mitra Strategis Pemerintah
Di tingkat nasional, PT Surveyor Indonesia (PTSI) terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam sejumlah program prioritas. Mulai dari proses verifikasi dapur sehat untuk mendukung program makan bergizi gratis, pengembangan ekosistem halal bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), hingga upaya perlindungan komoditas strategis bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Seluruh layanan tersebut dijalankan dengan mengedepankan standar kompetensi tinggi, sistem pengawasan internal yang ketat, serta integritas operasional yang terjaga.
Komitmen terhadap prinsip keberlanjutan juga terus dikokohkan melalui berbagai program sosial dan lingkungan. Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-34, PTSI telah menyelesaikan inisiatif penanaman satu juta pohon, yang diperkirakan mampu menyerap emisi karbon hingga 22.000 ton.
Tak hanya itu, edukasi mengenai gaya hidup berkelanjutan juga gencar dilakukan melalui kegiatan pembelajaran interaktif, khususnya menyasar generasi muda.