Trump ke Pemimpin Tertinggi Iran: Mengakulah, Anda Dihajar Habis-habisan

Washington, DC – Presiden Donald Trump pada Jumat (27/6/2025) merespons dengan sinis peringatan keras Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei yang meminta Amerika Serikat (AS) untuk tidak melancarkan serangan lanjutan ke Iran. Demikian pula klaim Khamenei bahwa Iran telah memenangkan perang melawan Israel.

Dalam pernyataan kepada wartawan dan di media sosial, Trump mengatakan komentar Khamenei tidak sesuai dengan kenyataan setelah 12 hari serangan Israel dan pengeboman AS terhadap tiga situs nuklir utama yang menyebabkan kerusakan parah pada program nuklir Iran. Trump menyebut komentar Khamenei tidak pantas diucapkan oleh figur politik dan keagamaan paling berkuasa di Iran.

“Begini, Anda adalah seorang pria yang sangat beriman. Seorang yang sangat dihormati di negara Anda. Anda harus mengatakan yang sebenarnya,” kata Trump tentang Khamenei seperti dilansir AP. “Anda dihajar habis-habisan.”

Trump angkat bicara sehari setelah Khamenei mengatakan bahwa Iran telah menampar wajah AS dengan menyerang pangkalan udara AS di Qatar dan memperingatkan agar tidak ada lagi serangan dari AS atau Israel terhadap Iran. Pernyataan dalam rekaman video itu ditayangkan oleh televisi pemerintah Iran, dan menjadi kali pertama dalam beberapa hari terakhir rakyat Iran mendengar langsung suara pemimpin tertinggi mereka.

Trump dan para pembantunya membantah keras setelah penilaian awal dari Defense Intelligence Agency (DIA) yang bocor ke publik menyebut bahwa pengeboman AS kemungkinan hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan. Di sisi lain, Khamenei dinilai berusaha menegaskan otoritas dan vitalitasnya di tengah spekulasi mengenai kondisi kesehatannya dan sejauh mana dia terlibat langsung dalam pengambilan keputusan selama konflik 12 hari tersebut.

Dalam unggahan di media sosial Truth Social pada Jumat yang merujuk pada Khamenei, Trump mengatakan, “Negaranya hancur, tiga Situs Nuklir jahatnya DIHANCURKAN, dan saya tahu PERSIS di mana dia berlindung, dan saya tidak membiarkan Israel, atau Angkatan Bersenjata AS — sejauh ini yang Terbesar dan Terkuat di Dunia — mengakhiri hidupnya.”

“SAYA MENYELAMATKAN DIA DARI KEMATIAN YANG SANGAT BURUK DAN MEMALUKAN, dan dia tidak perlu mengatakan, ‘TERIMA KASIH, PRESIDEN TRUMP!'”

Klaim Trump soal Ambisi Nuklir Iran

Trump juga mengatakan bahwa dia mengharapkan Iran membuka diri terhadap inspeksi internasional untuk memastikan bahwa mereka tidak menghidupkan kembali program nuklirnya.

Ketika ditanya apakah dalam pembicaraan yang direncanakan dengan Iran dia akan menuntut agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) atau lembaga lain diberi kewenangan untuk melakukan inspeksi, Trump mengatakan kepada wartawan, “Republik Islam Iran harus bekerja sama dengan IAEA atau pihak lain yang kami hormati, termasuk kami sendiri.”

Pejabat Gedung Putih mengatakan mereka berharap bisa segera memulai kembali pembicaraan dengan Iran, meskipun belum ada yang dijadwalkan.

Utusan Timur Tengah AS Steve Witkoff awal pekan ini mengatakan telah terjadi komunikasi langsung dan tidak langsung antara kedua negara. Putaran keenam negosiasi AS-Iran sebenarnya dijadwalkan awal bulan ini di Oman, namun dibatalkan setelah Israel menyerang Iran.

Trump menyatakan keyakinannya bahwa ambisi nuklir Iran kini telah memudar.

“Bisa saya katakan, mereka kelelahan. Dan Israel juga kelelahan,” kata Trump. Dia menambahkan, “Hal terakhir yang mereka pikirkan sekarang adalah nuklir.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *