Tak Cuma di Indonesia, Antropolog UGM Ungkap Masuk Angin Juga Ada di Negara Lain

Fenomena “masuk angin” yang sering dianggap sebagai gangguan kesehatan ringan di Indonesia ternyata juga ditemukan di negara lain. Hal ini diungkapkan oleh antropolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Atik Triratnawati, M.A., dalam penelitiannya yang dipublikasikan di jurnal Humaniora pada tahun 2011. Dalam studi tersebut, Atik menjelaskan bahwa “masuk angin” dalam konteks kosmologi Jawa berkaitan dengan ketidakseimbangan dalam tubuh manusia, yang dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun mental. Untuk mengatasi kondisi ini, masyarakat Jawa menerapkan terapi yang bertujuan mengembalikan keseimbangan tubuh.

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun istilah “masuk angin” mungkin tidak digunakan secara eksplisit di negara lain, konsep serupa mengenai gangguan kesehatan ringan akibat ketidakseimbangan tubuh dapat ditemukan dalam berbagai budaya. Hal ini membuka wawasan baru dalam studi antropologi kesehatan, yang melihat fenomena kesehatan dari perspektif budaya dan kosmologi masing-masing masyarakat.

Dengan demikian, “masuk angin” bukan hanya fenomena lokal Indonesia, melainkan juga bagian dari pemahaman universal tentang kesehatan dan keseimbangan tubuh yang dapat ditemukan di berbagai belahan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *